Penelitian Geofisika dan Kebumian

Geofisika sebagai sub ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena fisika disekitar.

Aspek Lingkungan Hidup dan Masyarakat

Peranan keilmuan dalam kehidupan dan manfaatnya secara langsung dapat dirasakan.

Kendala kendala teknik

Memberikan pandangan keilmuan kebumian yang bermanfaat dalam mengatasi kendala teknik .

Validasi saintifik

Menggunakan parameter dan metodologi yang saintifik.

Menuju geofisika yang bermanfaat

Ilmu spesifik yang memiliki manfaat secara umum.

Sunday, November 29, 2020

Indeks Kontur Dalam Pembuatan Peta Anomali

 
Dalam pembuatan peta dapat dibuat apik jika menggunakan skala indeks kontur yang disesuaikan. Dalam peta geofisika juga dapat di terapkan agar dapat menghasilkan kontur yang proporsional. Ada beberapa kriteria

A. Skala
Luas - sedang - kecil

B. Bentuk Muka tanah - Bentuk Anomali 
datar (halus) - bergelombang ( cukup )- berbukit (anomali kontras)

Gambar 1. Skala dan Interval kontur

Catatan tentang riset penelitian

Permasalahan yang sering di temui :

1. permasalahan harus spesifik

2. riset gap dari penelitian sebelumnya tidak valid

atau tidak mendalam

3. klaim kebaruan tidak di dukung data eksperimen

4. Prosedur penelitian tidak rigid, hanya berdasar asumsi, tidak bisa di ulang oleh peneliti lain

5. harus luas, tidak boleh sempit. permaslaahnyanya, kadang tema nya luas tapi , kenyataannya sempit isinya

6. tidak ada perbadingan yang dilakukan, metode yang dilakukan harus  dibandingkan dnegan meteode yang sama oleh peneliti lain, sehingga keakurasian, penurunan, kehebatan metode dapat di dilihat dengan objektif

7. tidak ada referensi ilmiah/ acuan pada variabel yang sifatnya pre define misanya thresold atau konstanta sebuah persamaaan

8. komparisi yang keliru membadingkan hasil penelitain yang dilakukan denga hasil penelitian lain yang ada dalam paper ilmiah, namun demikan daya yang digunakan  untuk proses pengujuan tidak sama( hanya mengambil angka akurasi, tanpa megimplementasi metode yang ada dalam paper tersebut pad adata yang di gunakan untuk pngujian )

9. tidak menjelaskan variabel variabel dalam persamaan matematika

10 penyebutan istilah 2 tidak konsisten


ada masalah lain, 

di supervisor

-bagaimana melakukan riset, di bidangnya

-membaca dengan kritis

-memahami karakteristik dan novelty dalam bidang tsb

-menulis ilmiah yang efektif

-melakukan systematic literatur review


2. menekuni penelitian dan jabatan tinggi adalah hal yg berbeda, dunia peelitian terkait dengan aturan aturan ilmuwah, jabatan tinggi adalah urusan jabatan, penelitian adalah kemampuan di dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan metodologi metodologi perkembangannya dan updatenya. 


Wednesday, November 4, 2020

Dimensi Ukuran core Batuan

pengukuran nilai fisika batuan umumnya memerlukan satuan standar. data batuan yang diukur disiapkan dengan dimensi yang telah di tentukan. Data core adalah data batuan yang di dapatkan dengan pengeboran. data core umumnya berbentuk silinder. cara mengambil batuan ini dengan menggunakan jenis pahat core. Batuan core selanjutnya di ukur. dalam pengukuran resisitivitas batuan core maka perlu di ketahui diameter dan panjang dari batuan core tersebut. Pada aplikasi lapangan terkadang batuan core nampak tidak berbentuk utuh. pada pengukuran reisistivitas core diharapkan dimensi nya dapat sesuai yang dibutuhkan sesuai standar. Proses penentuan nilai resistivitas tekait dengan dimensi, jika pada kenyaataan bentuk core tidak dapat disesuaikan maka dapat disesuaikan dengan sebuah pendekatan persamaan. 

Ukuran core beberapa telah distandarisasi secara umum, salah satunya dengan standar ASTM D 2113 99. Diindonesia sendiri SNI telah menetapkan hal ini terkait dengan pengeboran tata cara dan identifikasi pengeboran inti 2436-2008.  

Monday, November 2, 2020

Penilaian skor akreditasi Jurnal di Indonesia


Gambar 1. Penilaian akreditasi jurnal oleh kemenristek tahun 2019




 

Prinsip Gelombang Elektromagnetik dalam survei Geofisika

Gambar 1. Prinsip metode induktif terrain conductivity ( Geonics, 1979)

Gambar 1. disamping dari sudut pandang transmiter dan receiver mudah dipahami. Gambar ini merupakan prinsip metode induktif terain-kondutifitas. berdasarkan gambar tersebut mudah dipahami. Transmiter coil ( pemancar) adalah sebuah lilitan kawat dengan sejumlah n lilitan dan diameter lilitan yang diberikan sebuah arus bolak balik dengan suatu operating frekuensi tertentu.   Lilitan yang diberikan arus bolak balik akan menjadi sebuah medan magnet yang berubah terhadap waktu yang pada akhirnya menjadi gelombang elektromagnetik. Pada suatu jarak s sebuah lilitan pasif dengan n lilitan dan diameter r menerima gangguan berupa medan elektromagnetik pada lilitan koil. medan gangguan elektromagnet akan terukur dalam arus listrik. nilai medan listrik bolak balik mempengaruhi nilai medan magnet pada transmiter, dan arus listrik pada receiver dapat dikalkulasi di konversi dalam nilai medan magnet. Nilai perbandingan medan magnet tersebut merupakan nilai terain conductivity. Parameter lain dalam rumus dapat diketahui dan sebagian merupakan konstanta. 


Gambar 2. Prinsip Very Low Terrain resistivity method ( Collett, 1979)

Gambar 2 mudah dipahami mengenai parameter yang di ukur dan dibaca oleh alat VLF. yang pertama ada sebuah pemancar Radio VLF ( radio komunikasi jarak jauh zaman dulu dan militer kapal selam saat ini) beberapa pemancar tersebut hingga kini masih aktif. Prinsip kerja dari pengukuran VLF ini adalah mengukur besar medan listrik pada arah X searah dengan arah pemancar dan mengukur besar medan magnet yang tegak lurus dengan arah sumbu X.  Perbandingan nilai medan listrik dan medan magnet sesuai dengan persamaan diatas merupakan nilai apparent terrain resistivity. Nilai Frekuensi transmiter informasinya terbuka di negara yang memiliki pemancar. Kekuatan dari transimitter dapat dipengaruhi oleh jarak dan power transmitternya. beberapa dapat terukur pada alat sebelum melakukan pengukuran.  Dapat pula menggunakan perangkat lunak dan PC soundcard yang ada beberapa tutorialnya. hal ini untuk mendapatkan akurasi pengukuran yang terbaik. 

Luaran (Output) Laboratorium geofisika Eksplorasi

Dalam penyelenggaraan laboratorium perlu dikaji mengenai output penting dari kegiatan. Laboratorium diharapkan memiliki suatu peran dalam menghasilkan sesuatu yang bernilai ilmiah. Diharapkan laboratorium dengan segala keterbatasannya dimasa kini dapat terus berproses menjadi lebih baik dan memiliki mutu dalam output. 
Gambar 1. Luaran yang diharapkan oleh laboratorium geofisika eksplorasi (YA)

Gambar diatas menunjukan sebuah diagram alir yang memiliki dua buah cabang. Dua cabang tersebut dengan maksud luaran laboratorium eksplorasi (LLE) menghasilkan dua manfaat yang dapat dijalankan berbarengan seiring dengan kegiatan akademik. Luaran yang pertama disebelah kiri merupakan Kompetensi mahasiswa dan luaran disebelah kanan merupakan produk ilmiah ( artikel, jurnal, dll). Untuk mendapatkan luaran tersebut maka terdapat dua kinerja teknis yang dilakukan. Yang pertama laboratorium berlaku sebagai ruang pembelajaran akademik dan kedua laboratorium sebagai ruang penelitian. 
Ruang pembelajaran akademik subjek nya adalah mahasiswa sedangkan pada penelitian subjeknya adalah dosen/peneliti. Pada pembelajaran akademik mahasiswa diberikan pengenalan berkaitan teori teknis diperkuliahan sekaligus diberikan praktek langsung dalam sebuah kurikulum praktikum. Laboratorium geofisika eksplorasi secara langsung dapat memberikan kompetensi keahlian kepada mahasiswa untuk memahami mengenai kegiatan eksplorasi. Bersamaan dengan itu  kegiatan praktikum ini juga diharapkan bersinggungan dengan dosen/ peneliti yang telah memiliki pengalaman. Dosen/peneliti dapat memberikan jembatan bagi mahasiswa untuk terverivikasi dengan standar ilmiah oleh dosen/peneliti. Pada gambar 1 diatas di tunjukan sebagai kotak kalibrasi alat yang dimaksudkan sebagai filter bagi mahasiswa untuk menelurkan artikel ilmiahnya dengan bantuan dosen/peneliti yang tidak hanya dalam kalibrasi alat (bagian dari metodologi riset). Disatu sisi dosen/peneliti bertanggung jawab memberikan kepakaran dibidangnya dengan memberikan batasan dan dukungan dalam menghasilkan artikel ilmiah yang relevan dan bermutu. Harapannya selain dari menghasilkan mahasiswa dengan kompetensi dibidang geofisika juga menghasilkan produk ilmiah sesuai dengan perkembangan keilmuan geofisika eksplorasi. 

(Untuk menuju itu masih ada kendala mengenai ISO, standarisasi, kaitannya dengan metodologi riset yang benar, ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi.)