Penelitian Geofisika dan Kebumian

Geofisika sebagai sub ilmu pengetahuan yang mempelajari fenomena fisika disekitar.

Aspek Lingkungan Hidup dan Masyarakat

Peranan keilmuan dalam kehidupan dan manfaatnya secara langsung dapat dirasakan.

Kendala kendala teknik

Memberikan pandangan keilmuan kebumian yang bermanfaat dalam mengatasi kendala teknik .

Validasi saintifik

Menggunakan parameter dan metodologi yang saintifik.

Menuju geofisika yang bermanfaat

Ilmu spesifik yang memiliki manfaat secara umum.

Monday, December 28, 2020

Hal hal yang perlu dipelajari dalam Amplifier

Amplifier adalah bagian penting di dalam instrument. Kegunaan amplifier adalah untuk meningkatkan amplitudo sinyal. Sinyal di geofisika yang berasal dari sensor umumnya memiliki nilai kecil dalam skala mikro dan mili. Dalam upaya mengkondisikan sinyal agar dapat di dapatkan informasi yang berguna maka ada beberapa hal yang perlu pelajari.

Mengutip dari blog Anistardi Sudikan dalam amplifier Audio, beberapa hal tersebut antara lain:

1.Total Harmonic Distortion (THD).

2. Intermodulation Distortion (IMD).

3. Slew rate atau bandwidth full power.

4. Signal To Noise Ratio (S/N R).

5. Impedansi input.

6. Impedansi output atau bisa juga dinyatakan sebagai damping factor.

7. Gain (besarnya penguatan) atau bisa dinyatakan sebagai sensitivitas input.

8. Power Supply Rejection Ratio (PSRR).

Selain amplifikasi signal terdapat juga beberapa hal terkait dengan suatu penyajian sinyal. Secara umum sama dalam geofisika. dikutip dari learn.ni.com

1. Amplifikasi

2. Atenuasi

3. Filtering

4. Excitation

5. Linierization

6. Bridge Completion

7. Isolation

8. Cold Junction Compensation


Sunday, November 29, 2020

Indeks Kontur Dalam Pembuatan Peta Anomali

 
Dalam pembuatan peta dapat dibuat apik jika menggunakan skala indeks kontur yang disesuaikan. Dalam peta geofisika juga dapat di terapkan agar dapat menghasilkan kontur yang proporsional. Ada beberapa kriteria

A. Skala
Luas - sedang - kecil

B. Bentuk Muka tanah - Bentuk Anomali 
datar (halus) - bergelombang ( cukup )- berbukit (anomali kontras)

Gambar 1. Skala dan Interval kontur

Catatan tentang riset penelitian

Permasalahan yang sering di temui :

1. permasalahan harus spesifik

2. riset gap dari penelitian sebelumnya tidak valid

atau tidak mendalam

3. klaim kebaruan tidak di dukung data eksperimen

4. Prosedur penelitian tidak rigid, hanya berdasar asumsi, tidak bisa di ulang oleh peneliti lain

5. harus luas, tidak boleh sempit. permaslaahnyanya, kadang tema nya luas tapi , kenyataannya sempit isinya

6. tidak ada perbadingan yang dilakukan, metode yang dilakukan harus  dibandingkan dnegan meteode yang sama oleh peneliti lain, sehingga keakurasian, penurunan, kehebatan metode dapat di dilihat dengan objektif

7. tidak ada referensi ilmiah/ acuan pada variabel yang sifatnya pre define misanya thresold atau konstanta sebuah persamaaan

8. komparisi yang keliru membadingkan hasil penelitain yang dilakukan denga hasil penelitian lain yang ada dalam paper ilmiah, namun demikan daya yang digunakan  untuk proses pengujuan tidak sama( hanya mengambil angka akurasi, tanpa megimplementasi metode yang ada dalam paper tersebut pad adata yang di gunakan untuk pngujian )

9. tidak menjelaskan variabel variabel dalam persamaan matematika

10 penyebutan istilah 2 tidak konsisten


ada masalah lain, 

di supervisor

-bagaimana melakukan riset, di bidangnya

-membaca dengan kritis

-memahami karakteristik dan novelty dalam bidang tsb

-menulis ilmiah yang efektif

-melakukan systematic literatur review


2. menekuni penelitian dan jabatan tinggi adalah hal yg berbeda, dunia peelitian terkait dengan aturan aturan ilmuwah, jabatan tinggi adalah urusan jabatan, penelitian adalah kemampuan di dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan metodologi metodologi perkembangannya dan updatenya. 


Wednesday, November 4, 2020

Dimensi Ukuran core Batuan

pengukuran nilai fisika batuan umumnya memerlukan satuan standar. data batuan yang diukur disiapkan dengan dimensi yang telah di tentukan. Data core adalah data batuan yang di dapatkan dengan pengeboran. data core umumnya berbentuk silinder. cara mengambil batuan ini dengan menggunakan jenis pahat core. Batuan core selanjutnya di ukur. dalam pengukuran resisitivitas batuan core maka perlu di ketahui diameter dan panjang dari batuan core tersebut. Pada aplikasi lapangan terkadang batuan core nampak tidak berbentuk utuh. pada pengukuran reisistivitas core diharapkan dimensi nya dapat sesuai yang dibutuhkan sesuai standar. Proses penentuan nilai resistivitas tekait dengan dimensi, jika pada kenyaataan bentuk core tidak dapat disesuaikan maka dapat disesuaikan dengan sebuah pendekatan persamaan. 

Ukuran core beberapa telah distandarisasi secara umum, salah satunya dengan standar ASTM D 2113 99. Diindonesia sendiri SNI telah menetapkan hal ini terkait dengan pengeboran tata cara dan identifikasi pengeboran inti 2436-2008.  

Monday, November 2, 2020

Penilaian skor akreditasi Jurnal di Indonesia


Gambar 1. Penilaian akreditasi jurnal oleh kemenristek tahun 2019




 

Prinsip Gelombang Elektromagnetik dalam survei Geofisika

Gambar 1. Prinsip metode induktif terrain conductivity ( Geonics, 1979)

Gambar 1. disamping dari sudut pandang transmiter dan receiver mudah dipahami. Gambar ini merupakan prinsip metode induktif terain-kondutifitas. berdasarkan gambar tersebut mudah dipahami. Transmiter coil ( pemancar) adalah sebuah lilitan kawat dengan sejumlah n lilitan dan diameter lilitan yang diberikan sebuah arus bolak balik dengan suatu operating frekuensi tertentu.   Lilitan yang diberikan arus bolak balik akan menjadi sebuah medan magnet yang berubah terhadap waktu yang pada akhirnya menjadi gelombang elektromagnetik. Pada suatu jarak s sebuah lilitan pasif dengan n lilitan dan diameter r menerima gangguan berupa medan elektromagnetik pada lilitan koil. medan gangguan elektromagnet akan terukur dalam arus listrik. nilai medan listrik bolak balik mempengaruhi nilai medan magnet pada transmiter, dan arus listrik pada receiver dapat dikalkulasi di konversi dalam nilai medan magnet. Nilai perbandingan medan magnet tersebut merupakan nilai terain conductivity. Parameter lain dalam rumus dapat diketahui dan sebagian merupakan konstanta. 


Gambar 2. Prinsip Very Low Terrain resistivity method ( Collett, 1979)

Gambar 2 mudah dipahami mengenai parameter yang di ukur dan dibaca oleh alat VLF. yang pertama ada sebuah pemancar Radio VLF ( radio komunikasi jarak jauh zaman dulu dan militer kapal selam saat ini) beberapa pemancar tersebut hingga kini masih aktif. Prinsip kerja dari pengukuran VLF ini adalah mengukur besar medan listrik pada arah X searah dengan arah pemancar dan mengukur besar medan magnet yang tegak lurus dengan arah sumbu X.  Perbandingan nilai medan listrik dan medan magnet sesuai dengan persamaan diatas merupakan nilai apparent terrain resistivity. Nilai Frekuensi transmiter informasinya terbuka di negara yang memiliki pemancar. Kekuatan dari transimitter dapat dipengaruhi oleh jarak dan power transmitternya. beberapa dapat terukur pada alat sebelum melakukan pengukuran.  Dapat pula menggunakan perangkat lunak dan PC soundcard yang ada beberapa tutorialnya. hal ini untuk mendapatkan akurasi pengukuran yang terbaik. 

Luaran (Output) Laboratorium geofisika Eksplorasi

Dalam penyelenggaraan laboratorium perlu dikaji mengenai output penting dari kegiatan. Laboratorium diharapkan memiliki suatu peran dalam menghasilkan sesuatu yang bernilai ilmiah. Diharapkan laboratorium dengan segala keterbatasannya dimasa kini dapat terus berproses menjadi lebih baik dan memiliki mutu dalam output. 
Gambar 1. Luaran yang diharapkan oleh laboratorium geofisika eksplorasi (YA)

Gambar diatas menunjukan sebuah diagram alir yang memiliki dua buah cabang. Dua cabang tersebut dengan maksud luaran laboratorium eksplorasi (LLE) menghasilkan dua manfaat yang dapat dijalankan berbarengan seiring dengan kegiatan akademik. Luaran yang pertama disebelah kiri merupakan Kompetensi mahasiswa dan luaran disebelah kanan merupakan produk ilmiah ( artikel, jurnal, dll). Untuk mendapatkan luaran tersebut maka terdapat dua kinerja teknis yang dilakukan. Yang pertama laboratorium berlaku sebagai ruang pembelajaran akademik dan kedua laboratorium sebagai ruang penelitian. 
Ruang pembelajaran akademik subjek nya adalah mahasiswa sedangkan pada penelitian subjeknya adalah dosen/peneliti. Pada pembelajaran akademik mahasiswa diberikan pengenalan berkaitan teori teknis diperkuliahan sekaligus diberikan praktek langsung dalam sebuah kurikulum praktikum. Laboratorium geofisika eksplorasi secara langsung dapat memberikan kompetensi keahlian kepada mahasiswa untuk memahami mengenai kegiatan eksplorasi. Bersamaan dengan itu  kegiatan praktikum ini juga diharapkan bersinggungan dengan dosen/ peneliti yang telah memiliki pengalaman. Dosen/peneliti dapat memberikan jembatan bagi mahasiswa untuk terverivikasi dengan standar ilmiah oleh dosen/peneliti. Pada gambar 1 diatas di tunjukan sebagai kotak kalibrasi alat yang dimaksudkan sebagai filter bagi mahasiswa untuk menelurkan artikel ilmiahnya dengan bantuan dosen/peneliti yang tidak hanya dalam kalibrasi alat (bagian dari metodologi riset). Disatu sisi dosen/peneliti bertanggung jawab memberikan kepakaran dibidangnya dengan memberikan batasan dan dukungan dalam menghasilkan artikel ilmiah yang relevan dan bermutu. Harapannya selain dari menghasilkan mahasiswa dengan kompetensi dibidang geofisika juga menghasilkan produk ilmiah sesuai dengan perkembangan keilmuan geofisika eksplorasi. 

(Untuk menuju itu masih ada kendala mengenai ISO, standarisasi, kaitannya dengan metodologi riset yang benar, ada beberapa hal yang masih perlu dibenahi.)


Wednesday, June 10, 2020

Efek Slope Terhadap Resisitivty

Link

Medan topografi yang tidak beraturan mempengaruhi anomali topografi. Lembah menghasilkan nilai resistivits semu yang rendah pada bagian tengah lembah. Sedangkan pada punggungan menghasilkan nilai anomali resistivitas yang tinggi pada puncak punggungan. 


Berdasarkan hasil penelitian pada link diatas menunjukan efek topografi mulai berpengaruh pada sudhut slope 10 derajat dan diatasnya.  

Teknik untuk mengkoreksi resistivitas semu yang diakibatkan oleh  efek topografi  menggunakan  program finite element untuk menghitung faktor koreksi 



Monday, May 11, 2020

Baterai PPM G 856


Gambar 1. Baterai Pendukung Laboratorium


Pabrik : Power Sonic
kategori : Sealed lead Acid Battery
Output Voltage : 6 Volt
Capacity : 1.4 Amp. Hr
Kimia : Sealed Lead Acid ( SLA, VRLA)

Baterai ini digunakan pada peralatan yang membutuhkan supply tegangan pada kisaran 6 Volt. Salah satu penggunaannya adalah pada Proton Magnetometer. PPM adalah alat pengukuran ( metrologi) skala laboratorium dengan tingkat presisi yang tinggi. Pabrikan geometric USA menggunakan/ menunjuk  baterai ini sebagai catu daya. Penggunaan selama bertahun tahun menunjukan bahwa baterai ini layak di pakai untuk projek pengembangan hardware. Diketahui catu daya adalah penting terhadap kesehatan keseluruhan hardware dan menunjang sistem secara teoritis.

Tuesday, April 28, 2020

Penggunaan Frekuensi Radio Komunikasi HT IAR dan IKRAP

Dalam survei geofisika memerlukan kerjasama dari banyak anggota tim. Kerjasama tim ini sangat penting dalam kelancaran kegiatan. Untuk mendukung kerja sama yang baik diperlukan komunikasi. Untuk komunikasi jarak dekat dapat dilakukan dengan lisan. Untuk komunikasi jarak jauh perlu bantuan alat telekomunikasi tambahan. Alat telekomunikasi yang umum digunakan untuk jarak jauh adalah HT (Handy Talky).

HT adalah radio trasmitter dan receiver genggam dengan daya yang relatif kecil.  Transmitter HT dapat disetting dgn pita frekuensi tertentu sama halnya dengan pemancar radio komunikasi lainnya. Namun beberapa orang tidak mengetahui aturan dalam penggunaan pita frekuensi. Aturan penggunaan frekuensi sudah diatur melalui undang undang. Terdapat pidana jika salah salah menggunakannya. Izin penggunaan pita frekuensi radio dapat diperoleh melalui Izin penggunaan Frekuensi . Laman tersebut merupakan izin amatir radio (IAR) dan izin komunikasi radio antar penduduk (IKRAP). 



Gambar 1. Kominfo (Kementrian Komunikasi dan Informatika)


Jauh sebelum kita menggunakan perangkat HT  sudah banyak orang yang menggunakan pita frekuensi radio. Perlu diketahui pita frekuensi radio itu di batasi dan terbatas. Banyak kepentingan yang terhubung disana jauh sebelum kita mulai akan menggunakan akses komunikasi radio di suatu wilayah. Ada orang-orang pendahulu yang sudah bermain dengan frekuensi radio. Selama perjalanan penggunaan frek radio banyak kepentingan- kepentingan yang bersinggungan. Hingga para pendahulu di bidang radio membuat suatu organisasi agar segala sesuatu yang berkaitan dengan radio dapat berjalan dengan baik tanpa tumpang tindih. Pemerintah selaku pembuat kebijakan seiring waktu juga menerbitkan serangkaian aturan hukum untuk kegiatan berkaitan dengan radio ini. Jadi menggunakan pita frekuensi radio ada aturan, setidaknya ada etika dalam penggunaannya, ini wajib diketahui sebelum survei.




Gambar 2. Contoh kegiatan penting Gugus Percepatan penanganan  Covid 19 dan member RAPI(Radio Antar Penduduk Indonesia)

Survei Geofisika di suatu daerah umumnya bersifat temporary. Sedangkan disuatu daerah yang disurvei dimungkinkan sudah ada penduduk yang menggunakan pita frekuensi radio jauh lebih lama. Untuk  itu dalam survei geofisika bersikaplah sebagai tamu khususnya ketika ada frekuensi yang bersinggungan dengan frekuensi pita yang kita wajib izin. Jika dirasa mengganggu sebaiknya kita mengalah untuk pindah di pita frekuensi yang kosong. 

Gambar 3. Misi TNI Pemantauan Patok  Batas Negara MM1 dengan support Komunikasi Radio



Gambar 4.  Survei Geofisika m. Geolistrik Multichannel dengan support Radio HT (doc. PT Artha Bumi Harapan)

Survei Temporary Geolistrik di suatu daerah terpencil
 . . . (bersambung)


Gambar 5. Investigasi Kasus jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di duga akibat gangguan Spektrum Frekuensi (link)

Dikutip dari keminfo "kementrian tidak ada ampun sedikitpun terhadap pelanggaran yang dimaksud, apalagi hingga menyebabkan korban jiwa ~
Berdasarkan penangangan gangguan frekuensi penerbangan oleh Balai Monitoring dan Loka Monitoring Frekuensi Radio Kementerian Kominfo telah terdeteksi bahwasumber gangguan pada frekuensi penerbangan berasal dari sebagian di antaranya pemancar Radio FM, khususnya yang beroperasi secara illegal atau yang berizin tetapi beroperasi di luar ketentuan. Selain itu juga disebabkan oleh penggunaan radio komunikasi pada frekuensi penerbangan, seperti komunikasi kapal nelayan pada pita HF penerbangan dan juga penggunaan Studi Transmitter Link pada frekuensi VHF Penerbangan, Khusus gangguan dari Radio FM, yang disebabkan oleh pemancar yang tidak berizin, umumnya sebagian peralatan radio ini tidak diinstal dengan baik, tidak dioperasikan sesuai persyaratan, atau kondisi perangkat yang tidak sesuai dengan standar. Akibatnya sering terjadi spurious emission frekuensi yang timbul pada frekuensi penerbangan "



Gambar 6. Ketua Umum ORARI (Organisasi Radio Amatir Republik Indonesia) dari masa ke masa

Untuk mencegah hal yang tidak di inginkan maka penggunakan radio HT sebaiknya menaati aturan. Penggunaan HT digunakan secara bijak dilapangan digunakan dengan sopan sesuai dengan tata cara yang berlaku. 


HT yang digunakan:
-Baofeng UV-82
-Baofeng UV-5RC






(Bersambung).yda

Friday, April 24, 2020

Covid 19


Sunday, April 12, 2020

Pembuatan Coil Hemholtz

Dalam rangka penelitian medan Magnet Bumi telah dilakukan sebuah penelitian mengenai efek dari Coil hemholtz terhadap jumlah lilitan yang dipakainya. pada penelitian ini terdapat beberapa point penting mengenai insrument yang di gunakan. Dalam pengukuran ini di gunakan Instrument PASCO PS 2162. Di pasaran Indonesia terdapat beberap Alat serupa. Namun dalam penelitian ini di perlukan spesifikasi alat yang serupa. 



Gambar 1. Helmholtz_coil,_Brookhaven_National_Laboratory

Beberapa alat pengukuran medan magnet yang ada di Indonesia. 

 
Resolusi : 0.1- 1 mT (1mT =1000.000 nT)
Range : 0 - 3000 mT
Akurasi : 5%

Resolusi : 10 mikroTesla  (10 mikroTesla = 10.000 nT)
Range : 200 - 2000 mT
Akurasi : 2%

Resolusi : 0.1 - 1 mT
Range : 0 - 2000 mT
Akurasi : 3-5%

Resolusi :
0.1 mG - 199.9 mG to 199.9 mG.
1 mG ≧ 200 mG, ≦ -200 mG
0.01 uT - 19.99 uT to 19.99 uT.
0. 1 uT ≧ 20.0 uT, ≦ -20.0 uT.

Range : -3,000 mG to 3,000 mG, -300.0 uT to 300.0 uT, AC/DC
Akurasi : ± ( 2 % + 2 mG )
-1,000 mG to 1,000 mG
* -100.0 uT to 100.0 uT

(Medan magnet Bumi 0 - 100.000 nT)


Untuk kawat tembaga yang dguanakan sebagai lilitan menggunkan kawat enamel yang terstandar untuk penggunaan laboratorium. Spesifikasi yang di perlukan bergantung besar arus maksimum yang akan digunakan. 

1. besar arus maksimum
2. Konduktifitas /kemurnian tembaga
3. 

Perlengkapan lain

1. meteran/alat pengukur dimensi 3 digit dibelakang koma. 


(bersambung)

Monday, April 6, 2020

Sistem Akusisi Data


6.1 Pendahuluan

Deskripsi Singkat
Penjelasan dasar tentang pengertian akuisisi data perkembangan serta konfigurasi sistem akuisisi data dan Penjelasan tentang sistem kanal tunggal (Single Channel) dan sistem kanal banyak (Multichannel) 

Manfaat
Pemahaman tentang akuisisi data sangat diperlukan bagi mahasiswa oleh karena kemajuan teknologi digital telah memberikan kontribusi bagaimana memperlakukan data sehingga menjadi sebuah informasi yang diperlukan dengan memanfaatkan fasilitas komputasi yang ada.

Relevansi
Dimulai dari pemahaman pengertian akuisisi data perkembangan serta konfigurasi sistem akuisisi data sebagai dasar pijakannya. Kemudian pemahaman lebih lanjut adalah membedakan sistem akuisisi data kanal tunggal dan kanal banyak. Pemahaman sistem berkecepatan tinggi diperlukan oleh karena banyak sistem akuisi data yang ada memiliki kemampuan akuisisi data kecepatan tinggi.

CapaianPembelajaran
Dengan bekal pengetahuan yang telah diberikan pada bab ini diharapkan mahasiswa dapat memahami pengertian akuisisi data, mengkonfigurasi dan membedakan akuisisi data kanal tunggal dan kanal banyak dan akuisisi kecepatan tinggi dengan benar, dapat memberikan contoh implementasinya serta merangsang ide-ide kreatif untuk hal tersebut.


6.2 Penyajian

6.2.1 Akuisisi Data
Sistim akuisisi data dapat didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengambil, mengumpulkan dan menyiapkan data, hingga memprosesnya untuk menghasilkan data yang dikehendaki. Jenis serta metode yang dipilih pada umumnya bertujuan untuk menyederhanakan setiap langkah yang dilaksanakan pada keseluruhan proses.
Suatu sistem akuisisi data pada umumnya dibentuk sedemikian rupa sehingga sistem tersebut berfungsi untuk mengambil , mengumpulkan dan menyimpan data dalam bentuk siap yang siap untuk diproses lebih lanjut. gambar 1 menunjukan diagram blok sistem akuisisi data.


Gambar 6.1 Blok diagram sistem akuisi data

6.2.2 Perkembangan Sistem Akuisisi Data
Pada mulanya proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia. Sehingga pada saat itu perubahan besaran fisis dibuat kebesaran  yang langsung bisa diamati panca indra manusia. Selanjutnya dengan kemampuan teknologi pada bidang elektrikal besaran fisis yang diukur sebagai data dikonversikan kebentuk sinyal listrik, data kemudian ditampilkan kedalam bentuk simpangan jarum, pendaran cahaya pada layar monitor, rekorder xy dan lain-lain.
Sistem akuisisi data berkembang pesat sejalan dengan kemajuan dibidang teknologi digital dan komputer.Kini, akuisisi data menkonversikan besaran fisis data source ke bentuk sinyal digital dan diolah oleh suatu komputer.Pengolahan dan pengontrolan proses oleh komputer memunkinkan penerapan akuisisi data dengan software. Software memberikan harapan proses akuisisi data bisa divariasi dengan mudah sesuai kebutuhan. Gambar.6.2 menunjukan proses akuisisi data menggunakan komputer.
                     
Gambar 6.2 Proses akuisisi data berbasis komputer

6.2.3 Konfigurasi Sistem Akuisisi Data

Suatu konfigurasi sistem akuisisi data sangat tergantung pada jenis dan jumlah tranduser serta teknik pengolahan yang akan digunakan . Konfigurasi ini dapat dilihat dari banyaknya tranduser atau kanal yang digunakan, kecepatan pemrosesan data dan letak masing -masing  komponen pada sistem akuisisi data.

6.2.4 Sistem kanal tunggal ( Single Channel)
Sistem kanal tunggal yang disebut juga sistem akuisisi data sederhana, ditunjukan pada gambar 6.3.



Gambar 6.3 Sistem akuisisi data kanal tunggal


Adapun fungsi masing-masing blok dalam sistem adalah sebagai berikut :
-Tranduser :berfungsi untuk merubah besaran fisis yang diukur kedalam bentuk 
                    sinyal listrik.
_Amp         : berfungsi untuk memperbesar amplitudo dari sinyal yang dihasilkan
                      transduser.
- LPF         : berfungsi untuk membatasi lebar band frekuensi sinyal listrik dari data yang diukur.
-S/H           : berfungsi untuk menjaga amplitudo sinyal analog tetap konstan selama waktu konversi analog ke digital.
-A/D           : berfungsi untuk merubah besaran analog kedalam bentuk representasi numerik.
-D/A           : berfungsi untuk merubah besaran numerik kedalam sinyal analog.
-Komputer  : berfungsi untuk mengolah data dan mengontrol proses.

Pada konfigurasi kanal tunggal, komputer berfungsi sebagai pemroses data dan juga pengontrol penguiatan sinyal.


6.2.5 Sistem Kanal  Banyak ( Multichannel)

Terdapat tiga jenis metode untuk menyusun suatu sistem akuisisi data dengan banyak tranduser.  Perbedaan utama pada ketiga jenis ini ditentukan oleh letak multiplexer didalam sistem.

Sistem pertama meletakan multiplexer pada ujung bagian depan, sehingga sinyal analog yang mengalami proses pemilihan masuk kekanal. Pada cara kedua pemasangan multiplexer setelah terjadi penyamplingan dan holding sinyal, metode kedua lebih baik dibandingkan metode pertama. Metode ketiga merupakan metode yang terbaik, tetapi dengan penerapan masing-masing kanal mempunyai A/D sendiri mengakibatkan sistem menjadi lebih mahal dibandingkan cara sebelumnya. Gambar 6.4.menunjukan sistem kanal banyak metode ketiga.


Gambar 6.4 Sistem Kanal Banyak Dengan Cara Ketiga.


6.2.6 Sistem Berkecepatan Tinggi
Sistem akuisisi data yang menggunakan komputer digital sebagai pengolah datanya, maka kecepatan ditentukan oleh proses pengubahan sinyal analog ke digital. Untuk mempercepat akuisisi data biasanya digunakan suatu konverter analog ke digital yang berkecepatan tinggi yang disebut dengan FLASH A to D. Bila kecepatan akuisisi masih ingin dipercepat , maka dapat digunakan teknik seperti yang diperlihatkan pada gambar 6.5. Cara ini digunakan dua buah A/D yang bekerja secara bergantian.


Gambar.6.5.Dua Buah A/D untuk Mempercepat Akuisisi

6.3 Penutup

6.3.1 Tes Kemampuan

1.      Jelaskan pengertian tentang akuisisi data menurut pemahaman saudara

2.      Jelaskan bagaimana menyusun akuisisi data untuk kanal tunggal

3.      Jelaskan bagaimana menyusun akuisisi data untuk kanal banyak

3.     Berikan contoh peralatan geofisika yang menggunakan kanal tunggal

3.      Berikan contoh peralatan geofisika yang menggunakan kanal banyak

4   .   Bagaimana perancangan blok diagram akuisisi data untuk sebuah alat perekam seismik dengan 3 buah masukan analog.

5.      Bagaimana perancangan blok diagram akuisisi data pada alat geolistrik dengan  keluaran analog untuk kalibrasi output arus injeksi

                       Sumber ( internet : dimodifikasi) 



Thursday, April 2, 2020

Laboratorium Kalibrasi Geomagnetik

Penelitian geomagnetik untuk keperluaan survei eksplorasi maupun riset diperlukan oleh negara untuk mendukung negara maju dalam hal iptek. Untuk mendukung riset ini diperlukan suatu lokasi dimana merupakan laboratorium khusus yang dapat digunakan untuk kalibrasi. Proses perancangan laboratorim kalibrasi dilakukan menggunakan suatu ruangan MMFLC dan Coil Hemholtz 3 axis dengan jangkauan medan magnet total 10000 - 100000nT. Proses Perancangan dapat dilakukan disuatu lokasi yang terhindar dari gangguan noise medan magnetik. Proses selanjutnya melakukan kalibrasi lapangan pada suatu lokasi. Lokasi memiliki paramater medan magnetik yang terukur. Suatu sensor medan magnet diletakan pada daerah tersebut direkam secara kontinu. Medan Magnet bersifat dinamis sehingga perlu ketepatan dan riset yang cukup lama untuk mengetahui pola terhadap waktu. Sumberdaya yang ada di Indonesia ini sebenarnya sangat memadai dengan jumlah kepulauan sangat banyak. Ada beberapa persyaratan lokasi yang dapat digunakan untuk laboratorium geomagnetik.

1. Wilayahnya terpencil
2. Tidak terdapat bangunan
3. Tidak terdapat jala jala listrik
4. Memiliki tatanan tektonik yang stabil
5. Bukan dalam rencana pengembangan kota jangka panjang
6. Keamanan

Di contohkan adalah laboratorium yang terletak di Ottawa Canada, memiliki wilayah sebesar 30 Hektar berupa lahan kosong. 


Gambar 1. Lokasi penelitian dan pemantauan Geomagnetik Canada 

Kalibrasi peralatan
Keperluan kalibrasi alat-alat survei geomagnetik di Indonesia, barangkali banyak diantara peralatan tersebut sudah tidak terkalibrasi lagi, jika perlu dikalibrasi alat harus di terbangkan kenegara pembuatnya. Karena terkait lab untuk kalibrasi dan rahasia dapur instrument  alat. 



Proses pengembangan Instrumentasi
Dalam proses pengembangan instrumentasi geomagnetik diperlukan lokasi laboratorium geomagnet yang diakui. Ada proses tuning yang harus di lalui.  Saat ini banyak tutorial pengembangan alat alat geofisika open source, yang bisa diserap untuk dikembangkan sendiri. 

Contoh dalam pengembangan alat saat ini sudah banyak sumber dan open source untuk di kembangkan sendiri oleh siapapun. 



Keperluan Penelitian Komprehensif
Penelitian Geomagnetik memerlukan suatu metodologi yang komprehensif. Salah satu metodologi adalah terpenuhinya suatu lokasi kalibrasi yang terukur dan terstandar. Kualitas penelitian geomagnetik sangat terkait dengan instrument yang digunakan. Instrument yang digunakan adalah perangkat elektronik yang punya kelemahan dalam hal konsistensi terhadap waktu dibandingkan perangkat analog/mesin/mekanik. Sehingga sebelum digunakan peralatan yang digunakan valid terstandar. 


(bersambung)

Wednesday, March 25, 2020

Luaran /Output Laboratorium Geofisika Eksploasi

Gambar 1. Diagram Luaran dari laboratorium Geofisika Eksplorasi

Gambar diatas merupakan kerangka rencana dari laboratorium Geofisika Eksplorasi. Tujuan dari lab adalah sebagai media pembelajaran sekaligus sebagai tempat menghasilkan output penelitian. Hasil dari pembelajaran di tunjukan melalui tes akhir penentuan hasil kompetensi mahasiwa. Hasil penelitian ilmiah di hasilkan berupa penerbitan artikel ilmiah. Laboratorim Geofisika dapat melibatkan dosen, peneliti dan mahasiswa dalam mengahasilkan output artikel ilmiah. pada diagram alir diatas di tunjukan bahwa artikel ilmiah harus melalui proses kalibrasi/validasi peralatan. Pada hasil kompetensi mahasiswa dapat dilakukan langsung tanpa kalibrasi. Mahasiswa ditujukan memahami teori, mengenal alat dan pernah melakukan aplikasi lapangan. Nilai tambah lebih apabila mahasiswa dapat melakukan penerbitan artikel ilmiah. Namun proses tersebut juga memerlukan peralatan yang tervalidasi. 
Kompetensi mahasiswa di ukur oleh dosen terkait dengan mata kuliah dan dosen pengampu mata kuliah praktikum yang terkait. Artikel ilmiah ditunjukan berupa artikel yang dipublikasikan dalam jurnal ilmiah dengan peer review. Kualitas alat uji yang digunakan tervalidasi dilampirkan sebagai bagian dalam metodologi penelitian.  

Hal Penting dalam penulisan penelitian ilmiah


Latar belakang penulisan artikel ini adalah untuk memberikan informasi berkaitan dengan penulisan artikel ilmiah. Penulisan artikel ilmiah secara umum memiliki kaidah  kepatutan yang harus dipenuhi. ada prasayarat detil yang kadang kurang dipahami. Kedua Kesan dari penulisan ilmiah selama ini adalah sulit. hal itu dikarenakan teori dalam penulisan ilmiah kurang dipahami. dalam penulisan artikel ilmiah memiliki beberapa landasan yang perlu di pahami. dengan memahami landasan penulisan artikel ilmiah maka akan terasa mudah melakukan penulisan. Ketiga dalam bidang ilmu geofisika penelitian yang berkelanjutan sangat lah penting dan harus secara berkelanjutan menjadi budaya diisi oleh kebaharuan.
Pada artikel ini adalah catatan pribadi yang penulis catat dari kuliah online mengenai penulisan artikel ilimiah oleh Prof. Tatag Y.E. Siswono Mengenai permasalahan Menulis artikel ilmiah antara lain:

  1. Kesulitan menemukan  Ide
  2. Kesulitan menetukan Judul yang  efektif
  3. Kesulitan mencari literatur
  4. Kesulitan Metode dan analisis data
  5. Kesulitan dalam  menuangkan ide
  6. Kesulitan dalam standar tata tulis ilmiah
  7. Kesulitan submit
  8. Kesulitan Motivasi internal
  9. Tidak memiliki motivasi eksternal dan internal

Bagaiman artikel yang baik di mulai dari penelitian yang baik, penlitian yang baik punya keunikan dan kebaruan,
Di dukung dengan metode yang baik. Bagaimana teknik dan  metode, metode statistik apa yang digunakan, apakah sudah memenuhi kaidah, apakah datanya terjaga kredibilitasnya. Baru menghasilkan artikel yang baik. Setelah itu perlu di berikan penyajian yang baik.

Jadi kalau kita artikel  menarik harus dengan penelitian yang baik,

Contoh  :
  1. Kerangka ide seperti apa, bagaiman fakta dan data dan , kerangka konseptual dan fokusnya,
  2. Keranga ide yang baik, perlu di kembangkan satu proposal yang baik, bagaimana pendahuluannya, kemudian, bagaimana instrumennya, sistematika yang baik analisis yang baik.

Bagaimana mendapatkan Ide?
  1. Kita perlu banyak membaca, buku , jurnal artikel, berita, seminar, workshop, internet
 Sumber ide?
  1. Rasionalistas kita dari akal sehat
  2. Pengamatan
  3. Teori
  4. Penelitian
  5. Permasalah praktis

Pentingnya Membaca Jurnal
  1. Mendapatkan  Ide baru
  2. Membangun kerangka teoritik
  3. Menambah referensi
  4. Merasionalkan suatu ide penelitian
  5. Melatih penulisan yang sistematika
  6. Referensi
  7. Klarifikasi dan kontradiski
  8. Melihat metodologi
  9. Analisis yang di gunakan

Mencari Trend Topik
  1. Sosial
  2. Komputer
  3. Pemecahan masalah
  4. Bencanaalam
  5. Dll

Cara menentukan trend topik dengan membaca Jurnal
  1. Ambilah contoh jurnal dari periode tahun ketahun
  2. Contoh jurnal geofisika, jurnal geologi atau bidang keilmuan yang lain.
  3. Pelajari masalah masalah yang terbit dari tahun tahun dan volume.
  4. Pelajari tren tren yang berkmbang dan disesuaikan dengan kemampuan teori yang bisa di kembangkan
Gambar 1. Artikel Ilmiah


Proses menemukan ide?

  1. Pengajuan masalah, apa teori teori apa yang  udah di pelajari dalam teori, kita daftarkan  tema tema tersebut. Contoh geolistrik, kemudian cari hal menarik apa, misal air tanah, jenis penelitianny apa , contoh eksperimen, aplikasi. Contoh eksperimen geolistrik untuk air tanah gambut dengan metode kuantitaif
  2. Setelah di pilih sudah batasi, agar fokus,

Penulisan Artikel Ilmiah
  1. Bagaimana menulis artikel ilmiah ( jurnal) :
  2. Suatu artikel  harus memenuhi memenuhi dua hal penting  Kreatif dan Reflektif
  3. Kreatif. Gagasan baru, menurut penulisnya, dan juga reflektif yang semula samar , semula tidak di ketahui, pada artikel yang di tulis akan menjadi informasi pengetahuan yang lebih jelas dan lebih jelas dan narasinya meyakinkan.

Manfaat penulisan Ilmiah
  1. Untuk dosen track record untuk peneliti
  2. Untuk mahasiswa untuk di publiasikan
  3. Memeperdalam penguasan ilmu
  4. Membantu menyebarkan ilmu
  5. Meningkatkan karir

Prinsip penulisan artikel
  1. Menyesuaikan bidang ilmu tempat artikel akan dipublikasikan ( termasuk tema, fokus kajian atau jenis jurnal)
  2. Mengikuti pedoman penulisan artikel dimana artikel akan di publikasikan

Langkap penulisan
  1. Pengembangan gagasan
  2. Perencanaan naskah
  3. Pengembangan paragraf
  4. Penulisan draft

Kerangka artikel penelitian
  1. Judul
  2. Nama peneliti
  3. Abstrak
  4. Pendahuluan ( latar belakang , rumusan masalah, pustaka, manfaat) tergantung keahlian penulis, dan tergantung pada jurnal, bisa contoh rumusan masalah tidak harus eksplisit bisa ada dalam tujuan
  5. Metode penelitian ( PTK: prosedur pelaksanaan penelitian , yang dilakuakn , tergantung keahlian peneliti menyesuaikan dengan pedoman pada jurnal,ada sampelnya , jenis penelitian , tergantung pedoman jurnal yang akan di submit.
  6. Hasil( sesuai dengan template)
  7. Pembahasan ( kaitkan dengan teori atau penelitian lain yang relevan)
  8. Penutup( kesimpulan atau saran, rekomendasi dll)
  9. Dapus dan lampiran

Kerangkan artikel non penelitian
  1. Judul artikel
  2. Nama peneliti
  3. Abstrak
  4. Penduhulian
  5. Inti
  6. Penutup simpulan saran
  7. Pustaka dan lampiran kalau ada
Intinya metodenya tidak tampak untuk artikel non penelitian

Author Guidelines
=>ada di jurnal masing masing tipa jurnal berbeda beda, kita harus menyesuaikan itu. Namun relatif sama secara umum. Titile , author , intorduction, method , result, conclusi( bukan penutup), dapus.

  1. Judul judul dalam bentuk narasi lebih mudah di citasi daripada judul dalam bentuk pertanyaan.

  1. Abstrak : tidak sekadar memotong, apa isinya adalah substansi masalahnya apa, fenomena apa, tujuan penelitiannya apa, namun bisa langung pada tujuan, tapi bila diberikan keleluasan kasih kalimat yang ringkas namun sudah menggambarkan keunikan.  Metode penlitian sudah tergambar dengan jelas, kemudian hal pokok hasilnya sperti apa. Namun misal semua itu harus bisa ter 150 kata masuk semua menggambarkan. ( subtansi, fokus, metode, hasilnya)

  1. Pendahuluan :

a.       memuat lata belakang, memuat kebaharan ide, memuat pokok pokok tema yang terkait dengan penelitian

b.       mengkaji teori dan hasil penelitian terdahulu, membuat kerangka konseptual

c.        didukung fakta dan data, pendahuluan menggambarkan kerangkan rasional di tuangkan di bagian pendahuluan . meskipun dalam  pendahuluan  ada sub sub, tapi semua tergantung pedoman boleh atau tidak.

d.       Uraian singkat, argumentatif dan jelas ( ABC, Accurate, Brief, Clear)

e.        Memuat masalah atau tujuan diskripsi artikel tersebut secara singkat, jangan sampai menulis teori yang berulang ulang

f.        Contoh pendahuluan ; ada penjelasan ada kutipan  (agung, 2012) misalh ada data dari penelitain lain juga perlu di kutip, atau data dari data sendiri. Kemudian solusi dari peneliti, maka solusi dari peneliti/tindak lanjut dari peneliti tersebut, sehingga koherens I dari satu paragraf ke paragraf lain bisa terjaga.

  1. Metode penelitian
a.       Jenis penelitian, subjek /partisipan, rancangan penelitian ,sampel
b.       Menguraikan detil dan jelas, misal datanya di valisadasi ,intrumentasi punyai error sekian itu di jelaskan. Harus lengkap di jelaskan ke validan alat alat yang di gunakan. Penelitian sebelumnya siap penelitinya harus di jelaskan di tuliskan dengan detil.
c.        Contoh : penelitiani ini kuantitaif, atau kualiatatif, lokasi dimana ; misal di jogja , kemudian ada indikator keberhasilan , keakuratan.

  1. Hasil penelitian dan pembahasan
a.        Hasil : penelitian di sesuaikan dengan tujuan, disesuaikan dengan pertanyaan , dikungkap hasilnya denganjelas dengan tabel, diagram dll.
Kuantitatif : bisa di berikan tabel, angka angka
Kuliatatif sajikan data data misalkan petikan wawacara

b.       Pembahasan: uraian sesuaikan dengan pertanyaan, diuraikan persamaan dan berbedaan hasilnya dibahas dengan membandingkan antara teori atau hasil hasil penelitian lain yang relevan, bila perlu temuan lain dan kelemahan /keterbatasan penelitian, serta tindak lanjut.
Contoh: sajikan data bandingkan dengan  penelitian lain , sejalan , memeperkuat, tidak sesuai, berbeda.

  1. Kesimpulan saran
a.       Disesuaikan dengan pertanyaan
b.       Ringkas bermakna
c.        Saran terkait langsung dengan penelitian
d.       Jangan yang sudah di tulis di pembahasan, bisa di isi tindak lanjut
e.        Ucapan terimakasih bila perlu
f.        Daftar pustaka: sesuaikan dnegan format template APA, IEEE dll sesuaikan


Sumber inspirasi kita
  1. Penelitian Diskriptif
  2. Penelitian dari Hasil Projek
  3. Penelitian dari pekerjaan lapangan, pengamatan unik dilapangan
  4. Kualitatif studi kasus

Berlatih
  1. Tuliskan
  2. Buat rumuskan pertanyaan, bagaimana pemecahan masalah
  3. Cari literatur, pakai standar jurnal, keahlian pilah dan pilih, contoh jangan skripsi mhs di jadikan sumber karena kurang meyakinkan, belajar merumuskan sumber yang valid.

Demikian hasil catatan mengenai penulisan artikel ilmiah, yang penting untuk digaris bawahi adalah untuk terus berlatih agar mahir dalam menghasilkan artikel yang baik.
Sumber ( Y.A.)